Rabu, 25 November 2009

batu kecil

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak dapat mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin Dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.

Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam didepan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama.

Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melamparkannya ke orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Sering kali, ketika mengalami hal yang tidak menyenangkan, kita bertanya “apa sebabnya?” bahkan kita mencari-cari siapa yang menyebabkannya. Namun, ketika kebahagiaan datang kita akan menikmatinya dan berusaha terus mempertahankannya tetapi lupa akan suatu hal. Mungkinkah kebahagiaan terjadi tanpa suatu sebab?

Small Stone

A worker of building project climbing up a very high wall. One day, he had to send an important message to his colleague who was under him. That worker shouted out to his colleague, but he couldn’t hear. It was because of the noise from the machines and working people. It was so useless.

Then he tried to throw a coin in front of his colleague to get his attention. His colleague stopped working, took the coin and went back to work. He tried once again, but his second effort was still useless.

Suddenly, he got an idea. He took a small stone, then threw it to his colleague. The small stone hit his colleagues head. His colleague felt hurt and looked up. Now, he could throw a paper of message to his colleague.

Oftentimes, when we experience bad things, we ask, “why?” moreover we look for the person causing it. However, when we are happy, we will enjoy it and try to keep it. But, we usually forget one thing. Is it possible for a happiness to happen without a cause?

1 komentar: